Seperti biasanya, tiap bulan Ramadlan, Kiai dan Ibu Nyai melaksanakan shalat tarawih di ndalem (rumah
Kiai). Imamnya adalah santri yang ditunjuk secara bergantian. Suatu
malam, kebetulan yang menjadi imam adalah ustadz Sulhan. Beliau adalah
guru di pondok dan sekaligus menjabat Aspri (asisten dan sopir
pribadi Kiai dan Ibu Nyai). Makmumnya waktu itu Kiai, Ibu nyai, dan
ustadz Murtadla (cucu Kiai).
Popular Posts
-
Allahu Akbar...Allahu Akbar. Kalimat takbir ini tidak terasa meluncur dari mulutku tatkala mata ini melihat bayi mungil yang baru lahir d...
-
Seletah tragedi patah tulang itu, hidup saya hanya di atas ranjang. Tidak bisa bermain, tidak bisa ke langgar, juga tidak bisa sekolah. Sa...
-
Hari-hari sekarang ini saya harus lebih sabar, hati-hati dalam bertindak dan harus telaten . Kenapa? Sebab istri saya hamil!. Di usia keham...