Seperti biasanya, tiap bulan Ramadlan, Kiai dan Ibu Nyai melaksanakan shalat tarawih di ndalem (rumah
Kiai). Imamnya adalah santri yang ditunjuk secara bergantian. Suatu
malam, kebetulan yang menjadi imam adalah ustadz Sulhan. Beliau adalah
guru di pondok dan sekaligus menjabat Aspri (asisten dan sopir
pribadi Kiai dan Ibu Nyai). Makmumnya waktu itu Kiai, Ibu nyai, dan
ustadz Murtadla (cucu Kiai).
Kamis, 28 Mei 2015
Senin, 17 Februari 2014
Rama in Memories #3: Diputuskan Pulang!
Senin (4/11/13) pada jam kunjung kedua, jam 15.30-16.30, seperti biasanya keluarga semuanya menjenguk Rama secara bergantian. Kecuali saya, selain berkunjung, saya mau pamit pulang ke Malang besok harinya (Selasa), dikarenakan Rabu sekolah masuk.
"Rama, kaule lagguna palemana gellu ka Malang, soalla Rebu masok. Insyaallah Kamis abeliye pole" ucapku. "Iye, mander moghe beres cong ye" jawab Rama diiringi tangisannya. Sayapun tidak terasa menangis sambil menjawab "Enggih beres Ma..".
"Rama, kaule lagguna palemana gellu ka Malang, soalla Rebu masok. Insyaallah Kamis abeliye pole" ucapku. "Iye, mander moghe beres cong ye" jawab Rama diiringi tangisannya. Sayapun tidak terasa menangis sambil menjawab "Enggih beres Ma..".
Minggu, 16 Februari 2014
Rama in Memories #2: Malam Jum’at Itu…
Rama Ketika di-SCAN |
Malam Jum'at (31/10/13) tidak seperti biasanya, Rama setelah solat Magrib istiqomah membaca wirid sampai waktu Isya tiba. Namun, malam itu beliau turun dari Musolla setelah sholat Maghrib. Ini dikarenakan penyakitnya kambuh. Ya, sejak beberapa bulan terakhir ini, Rama mengalami kedinginan yang sangat disertai perut yang mulas dan mengeras (seperti penyakit mag). Kalau sudah begitu, selimut setebal apapun tidak mampu melawan dingin yang dirasakan di sekujur tubuh. Biasanya Rama minum obat lalu tidur.
Sabtu, 15 Februari 2014
Rama in memories #1: Selamat Jalan Rama!
Tak terasa seratus hari kepergian Rama berpulang ke hadirat Allah SWT telah lewat. Kemarin (14/02/13) telah dilaksanakan pembacaan tahlil. Memang bagiku perasaan kehilangan Rama tidak seberat apa yang dirasakan Ibu, Mas dan Mbak saya. Kalau diprosentase, saya di kisaran 95%. Sedang mereka 100% benar-benar kehilangan!. Lho kenapa begini? Apakah saya nggak sayang Rama?
Minggu, 09 Februari 2014
Cerita Kehamilan Istri #5: Bidadariku Telah Lahir
Allahu Akbar...Allahu Akbar. Kalimat takbir ini tidak terasa meluncur dari mulutku tatkala mata ini melihat bayi mungil yang baru lahir diletakkan di atas pangkuan ibunya. Tepat pukul 19.45 wib, bidadariku lahir normal dan sempurna, dengan berat 3,3 kg dan panjang 48 cm.
Cerita Kehamilan Istri #4: Mitoni
Mitoni, berasal dari bahasa Jawa yang berarti tasyakur tujuh bulan usia kandungan. Adat ini tidak hanya di Jawa. Di Madura juga ada. Hanya saja tata cara dan ketentuannya berbeda. Tangal pelaksanaannya, kalau di Jawa, ketika usia kandungan masuk bulan ketujuh, dan bertepatan dengan Wage (penanggalan Jawa). Sedang adat Madura, dilaksanakan pada tanggal 15 bulan Hijriyah. Tepatnya ketika bulan purnama.
Jumat, 31 Januari 2014
Cerita Kehamilan Istri #3: Akhirnya USG Juga!
Ketika usia kandungan istri memasuki bulan keenam, ibu mertuaku menyuruh istri untuk pijat oyok (bahasa jawa), yaitu pijat kandungan untuk menata letak janin. Secara medis, ini dilarang. Hanya saja sudah menjadi adat yang turun temurun. Setelah dilakukan pemijatan, istri saya merasa lebih enak disbanding sebelumnya. Sehari setelahnya timbul masalah. Dia merasakan sakit di sisi perut bagian kiri atas.
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Allahu Akbar...Allahu Akbar. Kalimat takbir ini tidak terasa meluncur dari mulutku tatkala mata ini melihat bayi mungil yang baru lahir d...
-
Seletah tragedi patah tulang itu, hidup saya hanya di atas ranjang. Tidak bisa bermain, tidak bisa ke langgar, juga tidak bisa sekolah. Sa...
-
Hari-hari sekarang ini saya harus lebih sabar, hati-hati dalam bertindak dan harus telaten . Kenapa? Sebab istri saya hamil!. Di usia keham...