Jumat, 31 Januari 2014

Cerita Kehamilan Istri #3: Akhirnya USG Juga!

Ketika usia kandungan istri memasuki bulan keenam, ibu mertuaku menyuruh istri untuk pijat oyok (bahasa jawa), yaitu pijat kandungan untuk menata letak janin. Secara medis, ini dilarang. Hanya saja sudah menjadi adat yang turun temurun. Setelah dilakukan pemijatan, istri saya merasa lebih enak disbanding sebelumnya. Sehari setelahnya timbul masalah. Dia merasakan sakit di sisi perut bagian kiri atas.
Padahal sebelumnya tidak pernah. Akhirnya saya bawa ke dokter kandungan untuk diperiksa sekaligus di-USG. Sebenarnya saya tidak mau melakukan USG, sebab ingin surprise akan jenis kelamin anak saya. Tapi ini harus saya lakukan, karena saya tidak mau terjadi apa-apa pada kandungan istri saya. Sebelum berangkat ke dokter, saya bilang ke istri “Nanti ke dokternya bilang nggak usah menyebutkan jenis kelaminnya”, pintaku pada istri.

Setelah diperiksa dan di-USG, ternyata dinyatakan normal. Hanya saja, posisi janin kepalanya di atas (nyungsang). Berarti rasa sakit yang dialami istri dikarenakan posisi janin yang nyungsang. Seperti biasanya, dokter juga memberitahukan jenis kelamin calon bayi. Rencana untuk melarang dokter menceritaka jenis kelamin tidak berhasil. Sebab tidak ada kesempatan untuk bicara. Menurut hasil USG, insyaallah berjenis kelamin perempuan. Karena takut pamali, saya melarang istri memberitahukan hal ini kepada siapapun. Apalagi bila dikaitkan dengan aqidah, bahwa Allah punya sifat irodah (berkehendak). Artinya, Allah bisa merubah apa yang diprediksi manusia, begitu juga jenis kelamin janin. "Innamaa amruhu idza aroda syai'an an yaqula lahu kun fayakun" (Sesungguhnya perkaranya, jika Dia berkehendak dengan sesuatu, dia berucap Jadilah, maka jadi).

Memasuki bulan ketujuh, saya dan istri mulai menginventaris nama-nama. Baik nama perempuan juga nama laki-laki. Untuk nama perempuan, harus ada unsur nama saya dan istri (ULYA ; Ulil-Yati), juga bulan Ramadlan. Sedangkan nama laki-laki harus ada kata Abshari, nama belakang saya.

Pada bulan ketujuh ini juga saya kembali memeriksakan istri, guna untuk mengetahui perkembangan posisi janin. Apakah masih tetap nyungsang atau sudah pada posisi aman (baca : kepala di bawah). Kebetulan ada USG dan pemeriksaa ibu hamil gratis di hotel Solaris Singosari. Alhamdulillah hasil pemeriksaan bahwa posisi janin aman dan kondisinya normal dan sehat. Namun, untuk jenis kelamin tidak jelas. Hehe..maklum yang memeriksa adalah mahasiswa kedokteran yang lagi praktek setelah mengikuti seminar tentang kehamilan. Akhirnya perasaan saya dan istri lega dengan hasil pemeriksaan ini. Alhamdulillah…
Load disqus comments

0 komentar