Minggu, 09 Februari 2014

Cerita Kehamilan Istri #4: Mitoni

Mitoni, berasal dari bahasa Jawa yang berarti tasyakur tujuh bulan usia kandungan. Adat ini tidak hanya di Jawa. Di Madura juga ada. Hanya saja tata cara dan ketentuannya berbeda. Tangal pelaksanaannya, kalau di Jawa, ketika usia kandungan masuk bulan ketujuh, dan bertepatan dengan Wage (penanggalan Jawa). Sedang adat Madura, dilaksanakan pada tanggal 15 bulan Hijriyah. Tepatnya ketika bulan purnama.


Tata pelaksanaannya juga berbeda. Di Jawa dengan membuat Jenang Blowok, semacam dodol. Lalu disedekahkan ke tetangga. Beda halnya di Madura, lebih meriah. Ada pengajian dan mandi kembang. Pengajiannya dengan mengundang ibu-ibu. Si Wanita dirias dan pakai kebaya layaknya pengantin. Dia juga membaca Alquran sebagai pembuka pengajian. Selanjutnya pembacaan Maulid Diba' dan mauidhoh hasanah. Setelah acara, dilanjutkan dengan mandi kembang. Yang memandikan adalah keluarga besar. Siapa saja yang ingin memandikan, memasukkan uang ke tempat yang disediakan. Uang yang terkumpul nantinya akan diberikan kepada dukun bayinya. Oiya lupa, si pengantin wanita membawa kelapa gading yang sudah diberi tulisan arab.

Acara mitoni kehamilan pertama istri saya diadakan di Madura. Tepatnya tanggal 24 Mei 2013 yang lalu. Ketika saya tahu kalau pengantinnya dimandikan dengan air kembang, saya langsung menjawab bahwa saya nggak mau. Cukup istri saya saja. Toh yang hamil dia. Hehe. "Ella jubek" jawab Obek Mai (baca : bude) saat mendengar ucapan saya.
Load disqus comments

0 komentar